Nama Kiki Putra Permana biasa di panggil
Kiki. Lahir di Bandung, 29 Maret 1997. Ia hidup di keluarga sederhana yang
beranggotakan Empat orang keluarga. Ia punya kakak laki-laki yang bernama
Rifaldo Adi Permana.
Kiki kelas X di salah satu SMA di Bandung. Gak lama Kiki sekolah di sana orang tua Kiki pun mempunyai keinginan untuk memindahkan Kiki untuk sekolah di Jakarta, dengan alasan agar hidup lebih mandiri,katanya. Kiki ke Jakarta atas kemauan ia sendiri untuk mencari suasana baru dan menuntut ilmu
pastinya. Mereka setuju akan keputusan untuk memindahkan Kiki sekolah di
Jakarta. Hari Sabtu Tanggal 12 Januari 2013 Kiki di suruh persiapan hari ini
juga untuk berangkat ke Jakarta. Se keluarga mengantarkan Kiki berangkat ke
Jakarta. Setelah 3 jam perjalanan dengan mobil kami pun sampai juga di Jakarta.
Ayah dan Ibu mencarikan Kos-kosan untuk kelangsungan hidup Kiki di Jakarta
nanti.
Akhirnya Kiki menemukan kos-an di daerah Tebet,Jakarta Selatan. Kiki di
terima dengan lapang oleh Bu Neni si empunya kos tersebut. Ayah dan keluarga
mengantarkan Kiki sampai halaman kos-kosan,dan mereka pamit untuk kembali ke
Bandung. Ibu kos yang baik hati mengantarkan ke kamar yang akan menjadi tempat
istirahat Kiki Malam pertama di kosan baru serasa sepi, hanya gitar yang dapat
menemani malam ini. Mata tak kuat untuk menahan rasa letih yang mengharuskan Kiki untuk tidur malem ini.
Pagi Pertama dia Kos-an baru..
Sekitar jam 7 pagi terdengar suara orang mengetuk
pintu kamar Kiki “Tok-tok-tok, kii bangun kiii..”suara yang anggun terdengar di
luar sana. “Ah mungkin gua masih mimpi”bisikan hati. Kiki gak peduli siapa yang
manggil di luar sana. Suara anggun pun kembali terdengar “kikii bagun udah
pagi”,seru pemilik suara anggun untuk yang kedua kalinya. “Hoaammm iya.. siapa
sih? Masih ngantuk tau”,sambil mengucek-ngucek mata dan mulai menghampiri
pintu. “krek”. Kiki seketika menatap mata nya yang tajam cantik mengarah ke
padanya,”Ka.ka. mu siapa?”,seketika gagap. “Aku Nisa anak nya bu Neni, kata ibu
diajakin sarapan bareng tuh”,Sambil masang senyuman yang manis. “Oke tar gua
nyusul,gua mau cuci muka dulu”,jawab Kiki. Nisa pun meninggalkan kamar kiki.
“Aduh mimpi apa gua semalem,pagi-pagi udah di samperin malaikat cantik kaya
dia”,perasaan hati gembira. *Meja Makan* “Ayo ki silahkan duduk,gak usah
sungkan-sungkan anggap aja rumah sendiri”,Kata ibu sambil mempersilahkan. “Iya
ibu,makasih”,Jawab kiki. “Nisaaa...”,sorak ibu,memanggil Nisa. “Iya bu tunggu
sebentar”,terdengar suara dari kamar Nisa. “Krek”,terdengar pintu kamar
terbuka. Serentak mata mengarah ke satu tujuan,yaitu kamar Nisa. Wajahnya yang
cantik, rambut nya yang panjang di kucir dengan poni dan cambang dikedua sisi ala
japanese style,dengan hotpans yang menggoda sejuta pasang mata.
“Nisa
ayok kiki udah nungguin tuh sarapan bareng”,seru ibu kepada Nisa. Nisa duduk didepan
hadapan Kiki bersama ibunya. “Ayok dimakan, ibu sama Nisa Cuma bisa menyajikan
makanan se adanya nih”,Kata ibu dengan rendah hati. “Iya bu makasih,ini udah
lebih dari cukup kok”,jawab Kiki dengan tersenyum,dan sambil menyendok nasi.
“Kenalin ini anak ibu namanya Nisa dia kelas XII di SMA Karta Jaya”,kata ibu
sambil mengenalkan anaknya. “Iya bu tadi Kiki udah kenal ketika Nisa
membangunkan Kiki”,Jawab kiki dengan cengiran. “Maaf kemarin pas kamu dateng
anak ibu lagi belajar kelompok bersama temannya, jadi belum sempat ibu
perkenalkan”,Kata ibu kepada Kiki. “Iya gakpapa lah bu Nisa juga senang dengan
kehadiran Kiki dirumah ini jadi tambah seru”,Jawab Nisa secara sepontan. “Kamu
sudah dapat sekolah baru belum di Jakarta?”,Tanya ibu kepada Kiki. “Sementara
ini saya belum dapat menemukan sekolahan yang tepat buat saya bu.”,Jawab Kiki
dengan suara Asa. “Kalau begitu apa kamu mau ibu daftarkan di sekolahan nya
Nisa?”,Tawaran ibu. “Jadi kamu bisa pulang pergi bersama Nisa”,Ujar ibu. “Jadi
bagaimana Nis kamu setuju ibu akan masukkan Kiki di sekolahan mu?”,Tanya ibu
kepada Nisa. “Nisa sih setuju-setuju aja kok bu,tanya aja tuh sama si Kiki dia
mau gak satu sekolah dengan Nisa.”,Jawab Nisa. “Bagai mana Ki kamu mau satu
Sekolah bareng Nisa?”,Tanya ibu kepada kiki. “Kiki sih mau-mau aja kok
bu”,Jawab Kiki dengan setuju. “Oke deh kalau begitu ibu akan segera daftarkan
kamu secepatnya agar kamu bisa langsung sekolah besok”,Jawab ibu dengan
gembiranya. Kiki hanya bisa tersenyum.
Setelah sarapan bareng selesai Kiki kembali ke kamar dan
membayangkan kembali sosok Nisa yang di anggap sebagai malaikat yang terindah
bagi dia, terlentang di atas kasur dan memandang ke atas langit-langit rumah.
Wajahnya selalu terbayang di alam bawah sadarnya. Sampai-sampai dia lupa bahwa
dia harus menyiapkan perlengkapan untuk sekolah besok. Waktu berputar cepat,
tepat sekarang hampir jam 5 sore. Langit berubah gelap rembulan siap
menggantikan sang mentari. Malam pun tiba, Kiki merasa bosan seharian di dalam
kamar dan berinisiatif untuk keluar rumah sekedar mencari udara sejuk. Dari
kejauhan Kiki melihat Nisa sedang duduk sendirian di depan teras rumah. Kiki
segera mendekati Nisa. “Ehemp, ngelamun aja neng malem-malem gini. Gak bagus
loh ngelamun malem-malem,tar kesambet loh!”,tegur Kiki sambil bercanda.
“Eh kiki, ada apa ki? Aku gak ngelamun kok aku Cuma ingin cari udara
segar aja di luar”,Jawab Nisa. Kiki pun duduk disebalah Nisa, sambil membuka
topik yang segar untuk dibicarakan berdua. “Eh bagaimana nih besok udah masuk
sekolah, teman-teman disana gimana sih? Suasana sekolahnya gimana? Gurunya
galak-galak gak?”,beberapa pertanyaan di lontarkan oleh Kiki dengan rasa
penasaran. “Besok kamu liat aja sendiri gimana”,jawab Nisa yang semakin membuat
penasaran Kiki. “kak tidur yuk udah malem,besok kita kan sekolah”,Kata kiki
dengan memanggil kakak. “Ah kamu bisa aja manggil aku pake kakak, udah panggil
nama aja”,jawab Nisa dengan tersenyum. “Yaudah kita masuk yuk”,Ajakan Nisa
kepada Kiki. “Krek” pintu rumah pun terkunci rapat-rapat, suana pun serasa
sunyi dan tentram. Kiki pun masuk ke kamar nya,begitupun dengan Nisa. Tak lupa
Kiki untuk mengucapkan Good Night kepada Nisa. “Good Night yah Nis..”,Ucap
Kiki. “Good Night too yah ki”,balas Nisa dengan tersenyum. Tak lupa Kiki
membayangkan kejadian seharian penuh dengan Nisa di atas tempat tidur dan
sampai-sampai ia ketiduran.
Pagi hari pun tiba sang fajar menyambut hari bahagianya Kiki dengan
cuacanya yang cerah. Kiki sudah bangun terlebih dulu dan segera berpakaian
seragam sekolah. Kiki segera menuju ke meja makan,karena ia tahu Ibu dan Nisa
pasti menunggu untuk sarapan bersama. “Eh nak kece sudah bangun toh, monggo
sarapan dulu”,Sapa ibu dengan logat jawa. “Nisaaa... ayok toh sarapan Kiki
sudah siap nih”,Seru ibu memanggil Nisa. Nisa pun keluar “Iya bu nih Nisa udah
siap kok”,sambil merapihkan kerah bajunya. Kiki pun terpesona untuk yang kedua
kalinya, karena gak kuat nya menahan keindahan Nisa. Nisa tetap tampil cantik
ketika memakai seragam sekolah,ciri khas nya poni se-alis dengan cambang di
kedua sisi yang ber ala-ala japanese style tetap menjadi ikon kecantikan gadis
yang satu ini. Setelah sarapan selesai Nisa dan Kiki memakai sepatu dan
bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Nisa dan Kiki berangkat sekolah dengan
mengendarai scooter metik kesayangannya Nisa yang di kemudikan oleh Kiki.
15 menit Nisa dan Kiki sampai ke sekolah, Jam menunjukkan pukul 6:10
WIB tepat di sekolah. Nisa dan Kiki sampai di parkiran sekolah,dan memarkirkan
scooter nya. Nisa dan Kiki jalan melintasi lorong sekolah. “Nis sekolah nya
luas juga yah, taman nya pun hijau nan asri. Kebersihan di sini pun
terjaga”,kagum Kiki. “Iya ini karena kesadaran kita semua terhadap alam sekitar
yang perlu kita jaga”,Jawab Nisa dengan bijak.
Nisa dan Kiki berpisah
karena kelasnya pun beda arah, “Ki kelas aku di lantai 2 aku ke atas duluan
yah? Kamu gak papa kan aku tinggal disini?”,Tanya Nisa dengan penuh tanggung
jawab. “iya,gak papa kok aku bisa jalan sendirian kok”,jawab Kiki untuk
meyakinkan Nisa.
Hari
pertama masuk sekolah di SMA ini Kiki menatap wajah-wajah baru yang asing
tentunya. Hati mulai dag-dig-dug dan berkata “Apakah gua di terima di sekolah
ini dengan terbuka?” “Apakah gua bakal mendapat teman-teman yang baik?” “kalau gua
di jahili gimana?” kata-kata keci di hati mulai membisingkan kata2 yang
mematahkan semangat. Bel masuk berbunyi Kriiing...Kriiinggg...kriiing~ Dari
ruangan disebelah kiri Kiki berdiri ada seorang guru yang memanggil namanya
“Kiki.. kemari nak.”,terdengar suara dari ruang di sebelah kiri.
“Kamu Kiki kan yang anak baru pindahan dari Bandung?”,tanya sang
guru.
“Iya saya Kiki, Saya anak baru pindahan dari Bandung.”,Jawab Kiki.
“Perkenalkan nama saya Bu Ica, Saya mengajar mata pelajaranan Bahasa
Inggris. Saya dapat amanat dari Kepala Sekolah untuk menyampaikan kepada kamu
bahwa kamu belajar di kelas X-2,letaknya di depan lorong belok ke kanan.”
“Mari Ibu antar ke kelas mu,”Ucap bu guru yang ramah ini.
“Terimakasih yah bu udah menerima saya sebagai siswa di sini, Ibu
emang guru yang paling baik di awal saya masuk sekolah ini.”Pujian Kiki.
Sesampainya di depan kelas X-2 Bu Ica dan Kiki memasuki ruangan itu
segera.
“Anak-anak kita kedatangan teman baru”,Seru bu Ica terhadap penghuni
kelas.
“Mari kita dengarkan perkenalan siswa baru ini kepada kita semua”,Bu
Ica mempersilahkan Kiki memperkenalkan dirinya di depan kelas.
“Pagi Teman-teman..!! Nama saya Kiki Putra Permana, Saya siswa
pindahan dari salah satu SMA di Bandung. Saya di Jakarta tinggal sementara
waktu di sebuah kontrak-kan/kos-an di daerah Tebet. Senang bertemu dengan
kalian semua”,Salam perkenalan dari Kiki.
----------------------------------Bersambung--------------------------------------